Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) kembali mengirimkan mahasiswanya untuk berkompetisi dalam Harvard National Model United Nations (HNMUN) 2019. Pada HNMUN yang diselenggarakan tanggal 14-17 Februari 2019 di Boston, Amerika Serikat, Unpar mengirimkan delapan mahasiswa, tujuh diantaranya dari Program Studi Hubungan Internasional yakni Aloysius Efraim, Archangela Dharmaputri, Bella Aprilia, Deandra Raryarasmi, Lely Bakti, Ruth Latreia, Veronica Acintya, dan satu berasal dari Program Studi Teknik Industri yakni Wisnu Soentoro.
Tim dari Unpar sudah mempersiapkan diri untuk mengikuti kompetisi bergengsi ini sejak tujuh bulan lalu. Latihan-latihan dan persiapan yang dilakukan antara lain adalah latihan speech dan juga mempersiapkan position paper yang nantinya akan diserahkan pada hari sidang berlangsung. Saat ditanyakan kendala-kendala yang dialami, tim HNMUN Unpar mengatakan bahwa tidak ada kendala yang berarti hanya saja ada kesulitan saat pencarian data.
“Lebih banyak suka daripada duka, karena ini kompetisi internasional, bisa bertemu dan mengenal banyak orang dari berbagai negara. Duka nya sih karena kita bukan native english speaker jadi agak kesulitan untuk bikin speech dengan cepat dan juga kita ngga expect dengan flow debat yang berbeda dengan MUN di Indonesia,” tutur Aloysius salah satu delegasi Unpar.
Mengikuti ajang yang sangat bergengsi seperti HNMUN tentu saja menghasilkan banyak pembelajaran yang sangat berharga. Tim HNMUN Unpar membagikan pembelajaran-pembelajaran yang didapat antara lain bisa belajar berkompromi, belajar bersabar dan bersyukur di tengah keterbatasan, belajar untuk berani, serta yang terpenting adalah belajar bernegosiasi dan berdiplomasi yang baik dan benar, karena kedua hal tersebut sulit untuk dipelajari di dunia nyata.
Tidak hanya itu, Aloysius dan Archangela berhasil memperoleh penghargaan Diplomatic Commendation. “To be honest, ga expect dapet award. Awalnya memang berharap tapi merasa kalau berharap nanti jadi gaakan enjoy. Jadi whatever happens, happen. Tapi ternyata bisa dapet award dan merasa bangga, karena we as a team yang banyak dilihat cuma jalan-jalan ke Amerika tapi ternyata bisa dapet award. Juga bangga karena kita the only Indonesian dan the only Asian selain Singapura yang dapet penghargaan,” ungkap Aloysius.
“Awalnya kami tidak berharap banyak dan pada saat closing ceremony betul-betul tidak mengharapkan apapun. Ketika dipanggil nama delegasi kami sebagai penerima diplomatic commendation, sama sekali tidak menyangka dan perlu waktu untuk memproses kenyataan,” tambah Archangela.
HNMUN merupakan salah satu kompetisi model konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tertua, terbesar, dan paling prestisius. Dilaksanakan sejak tahun 1955, HNMUN dihadiri oleh sekitar 3000 delegasi dari 80 negara di dunia. Pada kesempatan ini tim Unpar mengikuti enam dari 25 committees yang ada, yaitu antara lain, Economic and Financial Committee, Disarmament and International Security Committee, International Organization of Migration, Social Venture Challenge, Historical General Assembly, dan Organization of American States.