Mahasiswi HI Unpar Raih Juara 2 Dalam Lomba Opini Tingkat Nasional

Mahasiswi Hubungan Internasional Universitas Katolik Parahyangan (HI Unpar) kembali meraih prestasi di tingkat nasional. Kali ini, Hanifah Rahadianty Kusmana meraih Juara 2 dalam Lomba Menulis Opini #ProgresifDariRumah yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Islam Malang (BEM Unisma) awal Juli 2020. 

Lomba ini diselenggarakan dalam rangka merayakan Dies Natalis ke-39 Unisma Malang. Selain itu, lomba ditujukan untuk menghimpun ide, pemikiran, dan kreativitas dari mahasiswa sebagai sumbangsih dalam mengatasi dampak pandemi Covid-19 di tengah masyarakat.

Berawal dari Hobi

Menulis adalah hobi Danty sejak belia. Ia menyukai menulis cerpen serta opini dan esai ilmiah. Sejak kecil, ia sudah menekuni penulisan melalui koran anak-anak “Berani”, dengan beragam karya mulai dari pengalaman menonton konser hingga opini tentang Korupsi Bagi Danty, menulis adalah caranya menjawab masalah di masyarakat Indonesia. “Solusi itu kita tuangkan dalam tulisan,” ujarnya.

Opini yang dikemukakan mahasiswi yang akrab disapa Danty ini mengeksplorasi ide mengenai aplikasi “Paman Uco”, singkatan dari Praktis Aman Uji Covid. Kepada Tim Publikasi Unpar, ia menceritakan bahwa aplikasi ini berangkat dari masalah yang ditimbulkan oleh pandemi, khususnya dalam bidang perhubungan. Tidak jarang, surat bebas Covid-19 sebagai syarat berpergian dipalsukan bahkan dijual secara bebas melalui metode daring. Padahal, jelas Danty, “Itu berpotensi menyebarkan Covid.”

Berangkat dari masalah tersebut, melalui tulisannya Danty menawarkan solusi berupa aplikasi “Paman Uco” Aplikasi ini ditujukan bagi pengguna maskapai penerbangan yang membutuhkan pengujian Covid-19. Melalui aplikasi ini, para pengguna yang lolos uji PCR akan mendapatkan hasil secara daring, serta barcode yang ditunjukkan saat akan berpergian menggunakan pesawat terbang..

Didukung Data dan Konsultasi

Danty sendiri mengakui bahwa prestasi ini melebihi ekspektasinya. Selama lebih dari satu bulan ia merumuskan ide, mengumpulkan data, hingga menyelesaikan tulisan. “Yang ribet adalah proses pra-penulisan,” kata Danty..Guna mendukung opininya, ia mengumpulkan dan mengkaji artikel ilmiah dan berita-berita terkait. “Tentu data penunjang sangat penting,” tegasnya.

“Yang tidak kalah penting,” lanjut Danty, “adalah bertanya.” Dalam proses menulis, ia aktif berkonsultasi dengan dosen, praktisi kesehatan, serta teman-teman mahasiswa yang suportif. Perkuliahan di HI Unpar juga sangat menunjang minatnya dalam menulis. “(Perkuliahan) HI Unpar sangat baik karena sudah dibagi dalam empat sub-disiplin,” lanjutnya. 

Danty yang kini mendalami konsentrasi ekonomi politik internasional mengungkapkan bahwa HI Unpar memberikan wawasan baru tentang tatanan masyarakat, yang salah satu perhatiannya adalah kesehatan publik dan Sustainable Development Goals atau SDGs..“(Hubungan Internasional) Sangat luas ilmunya,” katanya ,”Kita bisa bicarakan apa saja.” 

“Menulis adalah suatu keahlian yang bisa dipelajari,” kata Danty. “sama seperti keahlian lain, kita harus belajar.” Ia mendorong mahasiswa lain untuk berani menulis, dengan persiapan yang baik khususnya dalam tahap pra-penulisan, serta mempelajari teknik menulis opini yang baik dalam menjawab masalah yang dikemukakan. Terakhir, ia juga mengajak mahasiswa yang berniat untuk mengikuti kompetisi untuk tidak malu untuk berkonsultasi dengan dosen dan teman-teman sesama mahasiswa. (DAN – Divisi Publikasi)

X