Tahun ini IREC kembali menyelenggarakan Parahyangan Model United Nations (PMUN) yang dilaksanakan selama tiga hari. Untuk pertama kalinya PMUN dilaksanakan secara daring akibat dampak dari pandemi COVID-19, namun hal ini tidak mengurangi antusiasme dari para partisipan. Hal ini dapat terlihat dari total partisipan mencapai 152 partisipan yang berasal dari berbagai penjuru di Indonesia. Dengan mengangkat tema Reinforcing International Cooperations: Eradicating Barriers to Conform Global Peace, tahun ini PMUN terbagi menjadi dua mata acara besar yaitu pre-event yang diselenggarakan pada 20 Februari 2021 dan conference yang dilaksanakan selama tiga hari dimulai dari 26 Februari – 28 Februari 2021. Selama pre-event, acara dibagi menjadi dua sesi yaitu MUN 101 dan workshop. Pre-event tahun ini turut mengundang Rafliansyah selaku Head Chair of ECOSOC at PMUN 2021 dan Raissa Siswanto selaku Consultant for Risk Communications and Community Engagement of IFRC and UNICEF Indonesia. Di hari pertama conference, telah dilaksanakan webinar dengan tema Determining the Role of Government and Organizations in Forming Global Cooperation dengan turut mengundang dua narasumber yaitu Eko Santoso Junor selaku Staff of the Education and Training Center at the Ministry of Foreign Affairs, Avezia Gabby Laupa selaku National Programme Officer: Terrorism Prevention at UNODC, dan Jessica Martha selaku moderator. Disamping committee sessions, terdapat sesi MUN Clinic yang dikhususkan bagi para delegasi yang akan diberikan kesempatan untuk berdiskusi dan menilai kinerja mereka dengan masing – masing chairs baik secara diskusi grup ataupun one-on-one session. Melalui sesi ini dapat menjadi wadah bagi para delegasi untuk mendapatkan nasihat dalam meningkatkan skill diplomasinya. Acara ditutup dengan awarding night dengan mengumumkan pemenang – pemenang dari dilaksanakannya conference selama tiga hari dengan turut menghadirkan special performance dari Bandjamin.
#HMPSIHIMelangkah
#HIUNPAR