Pekan ini, geopolitik global kembali menunjukkan peningkatan ketegangan, ditandai eskalasi militer yang umumnya terjadi di kawasan Asia. Di tengah dinamika tersebut, berbagai negara mengintensifkan upaya diplomatik untuk menjaga stabilitas, sekaligus membuka ruang penyelesaian damai.
Kawasan Asia kembali menjadi sorotan setelah ketegangan Tiongkok-Jepang meningkat menyusul tindakan Tiongkok yang mengunci radar tembakan jet tempurnya ke pesawat Jepang di atas perairan internasional dekat kepulauan Okinawa. Tokyo mengecam langkah tersebut sebagai tindakan “berbahaya” dan telah mengajukan protes kepada Beijing. Pengamat pertahanan menilai insiden ini sebagai ancaman serius, mengingat penguncian radar tempur dapat diinterpretasikan sebagai indikasi serangan dan memaksa pesawat target mengambil manuver defensif.
Di Asia Selatan, dinamika geopolitik turut memanas setelah baku tembak terjadi di perbatasan Afghanistan-Pakistan pada Jumat (5/12) malam, tak lama setelah kegagalan perundingan damai awal pekan. Kedua belah pihak saling menuduh sebagai pihak yang memulai serangan “tanpa alasan,” sebelum akhirnya sepakat menghentikan tembakan usai peluru mengenai area pemukiman. Eskalasi ini menambah daftar ketegangan lintas perbatasan yang belum menunjukkan titik penyelesaian.
Sementara itu, Hong Kong tengah berupaya menstabilkan situasi domestik menjelang pemilihan legislatif, di tengah rendahnya partisipasi pemilih– baru mencapai 25,75 persen hingga minggu pukul 18.30 waktu setempat– dan bayang-bayang tragedi kebakaran kompleks Wang Fuk Court di Tai Po yang menewaskan sekitar 159 orang. Pemerintah memperpanjang jam pemungutan suara, memperluas akses TPS, dan memberikan dukungan bagi kelompok rentan. Meski John Lee Kepala Eksekutif Hong Kong mengimbau warga menggunakan hak pilih sebagai respons politik terhadap tragedi Tai Po, sebagian masyarakat masih meragukan legitimasi proses politik Hong Kong.
Dalam perkembangan diplomasi global, Presiden Vladimir Putin melakukan kunjungan kenegaraan ke India. Putin bertemu Perdana Menteri Narendra Modi, menghadiri forum bisnis, serta mengikuti peluncuran Russia Today di India– media yang didanai Kremlin. Kedua negara diperkirakan menandatangani sejumlah kerja sama baru, meski Delhi berada di bawah tekanan diplomatik Amerika Serikat untuk mengurangi impor minyak Rusia seiring berlanjutnya perang di Ukraina.
Dari Beijing, upaya diplomasi Eropa-Asia tampak menguat melalui pertemuan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden Tiongkok Xi Jinping di Beijing pada Kamis (4/12). Dalam agenda yang berfokus pada dua isu utama– gencatan senjata di Ukraina dan kesenjangan perdagangan Prancis-Tiongkok sebesar €46 miliar pada 2024– kedua pemimpin menegaskan komitmen bersama terhadap stabilitas global. Selain itu, Prancis turut menitikberatkan pentingnya hubungan ekonomi yang lebih seimbang dan berharap kunjungan Macron dapat mendorong peningkatan investasi Tiongkok di wilayahnya.
Di Eropa Timur, eskalasi konflik Rusia-Ukraina kembali terlihat setelah Moskow melancarkan serangan 653 drone dan 51 rudal ke berbagai wilayah Ukraina, menargetkan fasilitas energi dan infrastruktur. Ukraina berhasil menjatuhkan sebagian besar serangan tersebut, namun 29 lokasi tetap terdampak dan setidaknya delapan orang terluka. Sebagai respon, Ukraina melancarkan serangan drone ke kilang minyak Ryazan, namun Rusia mengklaim berhasil menembak jatuh 116 drone Ukraina. Serangan terbaru terjadi bersamaan dengan pertemuan pejabat AS dan delegasi Ukraina di Florida untuk membahas kerangka keamanan pasca perang, yang kemajuannya masih bergantung pada kesediaan Russia menunjukkan komitmen terhadap perdamaian jangka panjang.
Terakhir, di benua Afrika, kekerasan bersenjata kembali meningkat setelah pasukan paramiliter Sudan (RSF) melakukan penyerangan drone, menghantam taman kanak-kanan di daerah setalan-tengah Sudan, menewaskan 50 orang, termasuk 33 anak. Serangan lanjutan juga menargetkan paramedis dan kawasan sipil, memicu kecaman keras UNICEF atas pelanggaran serius hukum humaniter internasional. Konflik antara RSF dan militer Sudan yang berlangsung sejak 2023 telah menewaskan lebih dari 40.000 orang dan 12 juta orang mengungsi, dengan kekhawatiran meningkatnya risiko kekejaman massal seperti di el-Fasher.
Sumber:
“Sudanese paramilitary drone attack kills 50, including 33 children in Kordofan, doctor group says.” AP News. 6 Desember 2025. https://apnews.com/article/war-sudan-kordofan-drone-rsf-children-8fe0bb92a2db9977826be64f8a1119a2.
Blann, Susie. “Russia unleashes massive drone and missile attack on Ukraine as diplomatic talks continue.” AP News. 7 Desember 2025. https://apnews.com/article/russia-ukraine-war-drones-witkoff-trump-7f5e063223a426a4629b67c5991d1a73.
Christiastuti, Novi. “Perbatasan Afghanistan-Pakistan Memanas Lagi, Baku Tembak Terjadi.” detikNews. 6 Desember 2025. https://news.detik.com/internasional/d-8246270/perbatasan-afghanistan-pakistan-memanas-lagi-baku-tembak-terjadi.
Fadhil, Haris. “Tensi Tinggi! Jet Tempur China Kunci Radar Tembakan ke Pesawat Jepang.” detikNews. 7 Desember 2025. https://news.detik.com/internasional/d-8247458/tensi-tinggi-jet-tempur-china-kunci-radar-tembakan-ke-pesawat-jepang.
Haryono, Willy. “Pemilu Legislatif Hong Kong Dibayangi Kemarahan atas Kebakaran Maut.” Metro TV News. 7 Desember 2025. https://www.metrotvnews.com/read/kj2CDg38-pemilu-legislatif-hong-kong-dibayangi-kemarahan-atas-kebakaran-maut.
Jasmine, Adinda. “Macron Bertemu Xi Jinping, Bahas Gencatan Senjata di Ukraina.” Tempo. 4 Desember 2025. https://www.tempo.co/internasional/macron-bertemu-xi-jinping-bahas-gencatan-senjata-di-ukraina-2095919.
Rosenberg, Steve., Vikas Pandey. “Oil, defence and geopolitics: Why Putin is visiting Modi in Delhi.” BBC. 4 Desember 2025. https://www.bbc.com/news/articles/cj4q2vpggr9o.
Rosenberg, Steve., Vikas Pandey. “What Putin and Modi got out of Delhi meeting.” BBC. 5 Desember 2025. https://www.bbc.com/news/articles/c773v133xnxo.


