Pada 17-18 April 2025, Program Studi Hubungan Internasional UNPAR turut ambil bagian dalam Indonesia-Taiwan Workshop on Political and Economic Cooperation yang diselenggarakan oleh The Department of Political Science, Tunghai University, Taiwan.
Yulis Purwadi Hermawan, selaku Kepala PACIS HI UNPAR, mempresentasikan tentang Reconfiguring Multilateralism 2.0: The G20’s Failure, the Global South’s Gloomy Prospectus, Indonesia’s Fading Role? yang mengkritisi dinamika multilateralisme global dan peran Indonesia di dalamnya.
Elisabeth A.S. Dewi membahas tentang menyajikan The Global Compact for Migration, What Could It Means for Indonesian and Taiwanese Women and Their Gender Relations? Kemudian, Sylvia Yazid memaparkan Whose Ideas Matter? The Changing Meaning of Health Protocols in Indonesia’s Border Management Policies in the Pandemic Era.
Kontribusi lain datang dari Ratih Indraswari yang mengulas Trilateral Model of the ROK Engagement with ASEAN, serta Kristian Widya Wicaksono, Deputi Dekan I FISIP UNPAR, yang menyajikan Revisiting the New Publik Administration (NPA) Paradigm in Jokowi’s Administration: A Systematic Literatur Review.
Partisipasi ini mencerminkan komitmen HI UNPAR dalam menjalin kolaborasi akademik dan memperluas kontribusi intelektual pada isu-isu politik dan ekonomi kawasan. Selain itu, workshop ini juga menjadi ruang dialog untuk menjajaki berbagai peluang kerja sama antara HI UNPAR dan Tunghai University, termasuk kemungkinan program joint degree, pertukaran dosen dan mahasiswa, serta kolaborasi riset.
Dalam kesempatan tersebut, HI UNPAR juga menyampaikan undangan kepada Tunghai University untuk berpartisipasi dalam the 5th Biennial International Conference on International Relations (ICON-IR) yang akan diselenggarakan pada 20-21 Agustus 2026 di Universitas Katolik Parahyangan, Bandung.