Penulis : Gracelia Yoshanty, S.Hub.Int., S,H., M.Hub.Int.
Amerika Serikat sedang dilanda kerusuhan, tepatnya sejak Jumat, 6 Juni 2025 lalu. Kerusuhan ini bermula ketika Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Jr. mengeluarkan kebijakan anti-migran dengan cara mendeportasi imigran gelap di wilayah Amerika Serikat. Trump bahkan memerintahkan The United States Immigration and Customs Enforcement atau ICE mencari dan menangkap imigran gelap maupun pihak-pihak yang menghalangi kinerja ICE.
Sesuai arahan Trump, ICE mulai menyisir sejumlah area yang terkenal menjadi pusat para imigran gelap. Dua area yang tidak luput dari perhatian ICE adalah Garment District dan Compton di Los Angeles.Banyak imigran gelap maupun pihak-pihak yang dinilai menghalangi penangkapan imigran gelap tertangkap disana. Tercatat rata-rata penangkapan imigran gelap yang dilakukan ICE mencapai 1600 orang per harinya.. Alhasil penangkapan imigran gelap ini kemudian memunculkan demonstrasi besar-besaran di Santa Ana, Los Angeles. Sejumlah tempat seperti balai kota hingga tempat ditahannya para imigran gelap pun didatangi para demonstran.
Pihak pemerintah negara bagian California maupun Kota Los Angeles sebenarnya sudah menurunkan aparat penegak hukum namun situasi kian memanas. Menanggapi kerusuhan yang terjadi di Los Angeles, Trump kemudian menurunkan ribuan tentara garda nasional dan marinir untuk meredam unjuk rasa tersebut. Namun penurunan tambahan tentara garda nasional ini memunculkan polemik baru karena pihak Gubernur Negara Bagian California tidak pernah meminta tambahan aparat penegak hukum kepada pihak negara. Untuk membahas hal tersebut, Liputan 6 melakukan diskusi singkat dengan dosen Prodi Hubungan Internasional Universitas Katolik Parahyangan, Gracelia Yoshanty, S.Hub.Int., S,H., M.Hub.Int.
Menurut pandangan Gracelia, secara teoritis penurunan tentara garda nasional harus dilakukan berdasarkan koordinasi antara pihak negara bagian California dan pemerintah federal Amerika Serikat. Namun jika melihat fakta yang terjadi di lapangan dimana kericuhan terjadi secara masif, tindakan Trump menurunkan garda nasional merupakan tindakan yang tepat untuk meredam unjuk rasa tersebut. Tak hanya itu, Gracelia juga menambahkan bahwa kericuhan yang terjadi di Amerika Serikat dipastikan akan menjadi chaos mengingat banyak imigran gelap yang sudah nyaman dengan kehidupan mereka di Amerika Serikat tentu tidak ingin meninggalkan kehidupan nyamannya di Amerika Serikat.