Partisipasi HI UNPAR dalam Simposium Nasional: Upaya Pengajuan Kawasan Konferensi Asia-Afrika 1955 Sebagai Situs Warisan Budaya Dunia

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung (Disbudpar), telah menyelenggarakan “Simposium Nasional: Tapak Peristiwa Konferensi Asia-Afrika 1955 Sebagai Situs Warisan Budaya Dunia,” pada hari Kamis 16 Oktober 2025 sampai Jumat 17 Oktober 2025. Kegiatan Simposium Nasional ini diselenggarakan sebagai upaya memperkuat langkah pengajuan Kawasan Konferensi Asia Afrika (KAA) sebagai Warisan Dunia UNESCO (United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization). 

Kegiatan Simposium Nasional tersebut mengundang seluruh pihak terkait dalam rangka mengidentifikasi masalah dan merumuskan metodologi agar langkah pengajuan Kawasan KAA sebagai warisan dunia dapat lebih terarah. Dalam kesempatan tersebut, hadir berbagai pakar dan para pemangku kepentingan yang berasal dari kalangan perwakilan pemerintah kota dan pusat, Perwakilan Komite Nasional Indonesia untuk UNESCO, akademisi, perwakilan komunitas/Masyarakat/pegiat budaya, praktisi pariwisata dan ekonomi kreatif, media massa, mahasiswa serta masyarakat umum. 

Pada hari pertama, Simposium Nasional fokus pada tema terkait konsep dasar warisan budaya dunia UNESCO, potensi tapak peristiwa Konferensi Asia-Afrika, integritas dan otentisitas Kawasan KAA sebagai warisan budaya dunia. Hari kedua Simposium Nasional dilanjutkan dengan diskusi terkait signifikansi historis dan relevansi Bandung spirit. Dalam diskusi di hari kedua, dosen Hubungan Internasional UNPAR, Dr. rer. pol. Albert Triwibowo, berkesempatan untuk memberikan pandangan dalam konteks Diplomasi Budaya dan Nilai Penting Konferensi Asia-Afrika Bagi Dunia. Dalam pemaparannya, Dr. rer. pol. Albert Triwibowo menyampaikan pentingnya upaya diplomasi budaya dalam mendukung pengajuan Kawasan KAA sebagai warisan budaya. Dalam hal ini, diplomasi budaya membutuhkan narasi utama yang kemudian dapat diimplementasikan ke dalam bentuk citra yang ditampilkan untuk mendapatkan dukungan masyarakat domestik dan internasional. 

Simposium Nasional ditutup dengan kesimpulan yang merangkum catatan penting dokumen strategis berisi rekomendasi, notulensi, dan materi presentasi sebagai dasar pengajuan resmi ke UNESCO. Diharapkan agar Simposium Nasional dapat mendukung Kawasan KAA untuk masuk dalam tentative list UNESCO sebagai warisan budaya dunia. 

Sumber:

Diskominfo Kota Bandung, “Wali Kota Bandung Perkuat Upaya Pengajuan Kawasan KAA Jadi Warisan Dunia UNESCO.” https://www.jabarprov.go.id/berita/wali-kota-bandung-perkuat-upaya-pengajuan-kawasan-kaa-jadi-warisan-dunia-unesco-21518, 17 Oktober 2025.

Roni Kurniawan. “Kawasan Konferensi Asia Afrika Diajukan Jadi Warisan Dunia UNESCO.” https://www.metrotvnews.com/read/KdZCjoOv-kawasan-konferensi-asia-afrika-diajukan-jadi-warisan-dunia-unesco, Metro TV, 16 Oktober 2025.