Staf Pengajar

Pimpinan

  • Elisabeth A.S. Dewi
    Elisabeth A.S. Dewi
    Ketua Jurusan
  • I Nyoman Sudira
    I Nyoman Sudira
    Ketua Program Studi S-2
  • Anggia Valerisha
    Anggia Valerisha
    Kepala Laboratorium
  • Sukawarsini Djelantik
    Sukawarsini Djelantik
    Direktur PACES (Parahyangan Center for European Studies)
  • Idil Syawfi
    Idil Syawfi
    Direktur PACIS (Parahyangan Center for International Studies)
  • Vrameswari Omega Wati
    Vrameswari Omega Wati
    Ketua Program Studi S-1
Elisabeth A.S. Dewi
Ketua Jurusan

Elisabeth A.S. Dewi, Ph.D

S.IP (Unpar) M.A (University of Massachusetts Lowell, USA) Ph.D (Victoria University Melbourne, Australia) Elisabeth Adyiningtyas Satya Dewi lebih dikenal sebagai Elisabeth “Nophie” Dewi di berbagai kalangan, baik akademisi ataupun non-akademisi. “Nophie” mulai menjalani profesi sebagai dosen luar biasa di Program Studi HI Unpar pada tahun 2010, tepat setelah menyelesaikan program S3 nya di Melbourne, mengampu mata kuliah Politik Global Amerika Serikat. Semenjak 1 Januari 2011, “Nophie” tercatat sebagai dosen tetap Program Studi Hubungan Internasional dan mengampu berbagai mata kuliah sesuai minat, latar belakang pendidikan dan pengalamannya. Saat ini beliau menjabat sebagai Kepala Parahyangan Center for International Studies (PACIS). “Nophie” merampungkan studi S1nya pada tahun 1996 dengan dukungan Dharmasiswa Unpar, untuk kemudian bekerja di sebuah bank swasta sambil terus berorganisasi di berbagai komunitas di kota Bandung. Setelah setahun bekerja di International Labor Organization (ILO) di proyek penghapusan buruh anak, “Nophie” mendapatkan beasiswa untuk studi S2 di bidang Regional Economic and Social Development sambil bekerja sebagai Research Assistant di berbagai pusat studi di University Massachusetts Lowell, USA. Sebagai bagian dari studi S2nya, “Nophie” menulis tesis berjudul “Communities Values, Education and Work: Child Labor in Indonesia – The Case of the Household Footwear Sector in Cibaduyut and Cangkuang Kulon Bandung” Sepulang dari Amerika Serikat, “Nophie” berkarya selama 1 tahun di Yayasan UNPAR untuk membidani Program Beasiswa Dana Lestari bagi mahasiswa/i UNPAR, sambil terus berkarya bagi komunitas Jaringan Mitra Perempuan Bandung yang menggagas kesetaraan gender di berbagai kalangan di kota Bandung. Pengalaman berorganisasi dan melakukan sejumlah training di bidang kesetaraan gender mengantarkan “Nophie” pada kesempatan untuk memperoleh beasiswa Australian Development Scholarship” untuk studi S3 di Victoria University, Australia. Pada tahun 2010, “Nophie” merampungkan studinya dengan tesis berjudul “Relationships between Women Migrant Workers and Their Children in Indonesia: Feminist Perspectives, Community Values and Motherhood” “Nophie” aktif menulis dan mempresentasikan buah pikirannya di berbagai forum dan publikasi, baik yang bersifat lokal, nasional maupun internasional. Kesenangannya menulis dan presentasi membawa “Nophie” pada jabatan editor untuk Jurnal Ilmiah Ilmu Hubungan Internasional PACIS semenjak 2012. Sambil terus berkarya di dunia akademik, “Nophie” mendedikasikan waktu, energi dan perhatiannya untuk gereja, Yayasan St. Melania, dan Keuskupan Bandung. “Nophie” juga terus mencoba berbagai hal baru untuk diterapkan dalam dunia pendidikan, mulai dari menerbitkan buku karya mahasiswa, membawa mahasiswa ke alam terbuka, dan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengalami pengalaman langsung berinteraksi dengan masyarakat Bandung.  
I Nyoman Sudira
Ketua Program Studi S-2

Dr. I Nyoman Sudira

Drs (Unpar) M.Si (Universitas Gadjah Mada) Dr (University of Helsinki, Finland)
Dr. I Nyoman Sudira Saat ini adalah staf pengajar dan pernah menjadi Ketua Program Studi Ilmu Hubungan Internasional fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Katolik Parahyangan Bandung periode 2011-2015. Menyelesaikan program Doktor dalam bidang studi konflik dan Perdamaian dari Universitas Helsinki di Finlandia pada tahun 2009, mendapatkan gelar Master untuk bidang Ilmu politik dari Universitas Gadjah Mada pada tahun 1996, dan strata 1 untuk sarjana Hubungan Internasional diselesaikan di Jurusan hubungan internasional FISIP UNPAR, pada tahun 1991.

Pernah mendapatkan Supra Scholarship for Fellowship at Nordic Institute of Asian Studies (NIAS) Copenhagen Denmark 2005 and 2006. Spesialisasi akademis yang kini diminati termasuk resolusi konflik, regionalisme, Perbandingan Politik, dan Studi Pembangunan.

Beberapa karya akademis yang sudah dipublikasikan diantaranya:

  • Book Chapter “Indonesia’s Search for Democracy. Political, Economic and Social Developments” NOMOS Dortmund Germany, 2013.
  • Traditional Village and Ethnic Conflict in Bali, Helsinki University Press (2009),
  • Book chapters “Oase Gagasan Papua Damai” (Oasis: Main Idea for Peace in Papua) Imparsial press Jakarta (2013)

Beberapa artikel juga sudah dipublikasikan pada Journal of Contemporary South East Asia and the Parahyangan Centre for International Studies journal, Potensia.

Selama tiga tahun terakhir, Nyoman adalah komisi akademis Badan Pengkajian dan Pemngembangan Kebijakan Organisasi Internasional (BPPK OI) Kementrian Luar Negeri, menjadi koordinator untuk The Indonesian Conflict Studies Network (ICSN) . Selain itu juga terlibat dalam kerjasama kajian mengenai:

Diplomasi Multilateral dan Kepentingan Nasional: Optimalisasi  Manfaat Ekonomi untuk Mendukung Pencapaian MP3EI Badan Pengkajian dan Pemngembangan Kebijakan Organisasi Internasional (BPPK OI) Kementrian Luar Negeri RI, 2012.

Milenium Development Goals (MDGs) dalam Kemitraan Strategis Indonesia: Peningkatan Kerjasama Penanganan Isu-Isu Global Untuk mendukung Pelaksanaan Politik Luar Negeri RI. Badan Pengkajian dan Pemngembangan Kebijakan Organisasi Internasional (BPPK OI) Kementrian Luar Negeri RI, 2013.

Anggia Valerisha
Kepala Laboratorium

S.Ip (Unpar) M.Si (Unpar)
Lahir dan besar di Bandung. Sejak sekolah menengah sudah tertarik untuk mengenyam pendidikan di jurusan Ilmu Hubungan Internasional. Setelah lulus SMA tahun 2005, diterima menjadi mahasiswa jurusan HI Unpar melalui jalur penelusuran minat dan kemampuan. Menyelesaikan studi S1 pada tahun 2009 dan diterima menjadi pengajar tidak tetap di Universitas Kristen Maranatha. Di sana Ia mengajar untuk beberapa mata kuliah humaniora seperti Pendidikan Pancasila, Pendidikan Kewarganegaraan, Ilmu Sosial Budaya Dasar, Strategi Belajar, dan Pendidikan Perdamaian. Passionnya pada dunia pendidikan khususnya dalam hal mengajar membuatnya tidak pernah berganti bidang pekerjaan. Pada tahun 2012 melanjutkan studi S2 di Magister Ilmu Sosial, Program Pascasarjana Unpar, konsentrasi Ilmu Hubungan Internasional, dan menyelesaikannya pada tahun 2014. Wanita yang telah dikaruniai satu anak perempuan ini berlabuh di Program Studi Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik, Universitas Katolik Parahyangan di akhir tahun 2015. Ia bergabung menjadi dosen di Kelompok Bidang Ilmu (KBI) 4 yang menangani Diplomasi, Media dan Komunikasi.

Sukawarsini Djelantik
Direktur PACES (Parahyangan Center for European Studies)

Sukawarsini Djelantik, Ph.D

Dra (Universitas Padjadjaran) M.Int.S (The University of Sydney, Australia) Ph.D (Flinders University of South Australia, Australia)

Dr. Sukawarsini Djelantik adalah kepala Program Magister Ilmu Sosial, program pascasarjana Universitas Katolik Parahyangan. Program S1 (Dra) diselesaikan dari Jurusan Ilmu Hubungan Internasional Universitas Padjadajran Bandung, program Master of International Studies (MintS)  dari The University of Sydney, Australia, dan Doctor of Philosophy dari Flinders Unversity, Australia.

Mendapatkan fellowship pada Research School of Pacific and Asian Studies (RSPAS), The Australian University, Australia pada tahun 1999, dan Fulbright Junior Research Fellowship pada Georgetown University, Washington D.C, Amerika Serikat (2002). Mata kuliah yang dibina adalah Hubungan Internasional Kawasan, Diplomasi, dan Seminar pada program Sarjana dan Hubungan Internasional di Asia-Pasifik (program pascasarjana).

Topik-topik penelitian yang dilakukan mencakup masalah-masalah terkait isu-isu keamanan non-tradisional seperti migrasi, tenaga kerja, gender, dan terorisme. Buku yang telah dipublikasikan adalah Diplomasi: Antara Teori dan Praktek (Graha Ilmu, 2008) dan Terorisme, Tinjauan Psiko-Politis, Peran Media, Kemiskinan dan Keamanan Nasional” (Yayasan Obor Indonesia, 2010). Kontribusi penulisan chapter termasuk Gender dalam Hubungan Internasional, dalam Asrudin dan Mirza Jaka Suryana (ed.), Refleksi Teori HI: Dari Tradisional ke Kontemporer, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2009. Ethnic conflict and Terrorism in Indonesia, in Gandhism : A Vision for Peace, Satiish Chaturvedi and Rajesh Shukla (eds), Jaipur Raj, India, 2009. Diplomasi: Redifinisi Peran dan Aktivitas Diplomat di Era Reformasi, dalam Yulius P. Hermawan (Ed),Transformasi dalam Studi Hubungan Internasional, Aktor, Isu dan Metodologi, PT Graha Ilmu, Yogyakarta, 2007. Terorisme di Indonesia: Peran Media Dalam menyebarkan Sikap Anti Amerika, dalam Indraswari (eds), Quo Vadis Indonesia: Problem dan Solusi, Fakultas ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNPAR, 2006.

Menjadi penulis di berbagai media massa dan pembicara pada seminar dan konferensi nasional dan internasional. Sebagai pembicara internasional untuk International Convention of Asian Scholar (ICAS) di Colombo, Sri Lanka (2014), seminar internasional di USSH-Hanoi, Vietnam (2014), 4th WISC-Frankfurt (2014), Communication and Conflict Conference (CC3) di Universitas Oxford, U.K (2013), International Convention of Asian Scholars (ICAS) di Macao, China (2013), Political Phsychology Conference di Stellenbosch, Afrika Selatan (2012), Seminar internasional di Vientiane-Laos (2012), Seminar internasional di Phnom Penh, Kamboja (2012), Seminar internasional di USSH, Ho Chi Minh City, Vietnam (2012), 3rd Word International Studies Conference (WISC) di Porto, Portugal (2011), Oceanic Conference of International Studies (OCIS) di Auckland, NZ, (2010), Ateneo Center of Asian Studies Conference (ACAS) di Manila, Filipina (2010), Canadian Council of Southeast Asian Studies (CCSEAS) di Vancouver-BC, Kanada (2009), Sustainable Development Conference di Universitas Utrecht, Netherland (2009), 2nd World International Studies Conference (WISC) Ljubljana, Slovenia (2008), CFRWH di Sofia-Bulgaria (2007), International Convention of Asian Studies (ICAS) Kuala Lumpur, Malaysia, Gender and Religious Praxis in Asian Context Conference di Universitas Lancaster, UK (2006), International Graduate Students Conference di Honolulu, Hawaii, AS (2006).

Idil Syawfi
Direktur PACIS (Parahyangan Center for International Studies)

S.IP (Unpar) M.Si (Universitas Indonesia)
Idil Syawfi lahir di Bandung pada tahun 1984. Beliau bergabung sebagai pengajar tetap di Program Studi Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Katolik Parahyangan pada tahun 2011. Beliau menyelesaikan pendidikan sarjananya di Program Studi Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Katolik Prahyangan pada tahun 2006, serta mendapatkan gelar Magister dari Program Pasca Sarjana Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Indonesia pada tahun 2009.

Dalam bidang akademik, beliau memfokuskan studinya dalam bidang kajian studi pertahanan dan strategis, keamanan internasional, dan politik internasional. Di Unpar beliau mengampu beberapa mata kuliah yang berkaitan dengan bidang kajiannya diantaranya kajian strategis, kajian keamanan, politik pertahanan Indonesia, resolusi konflik, politik internasional, serta pengantar ilmu hubungan internasional.

Sebelum bergabung dengan Program Studi Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Katolik Parahyangan, beliau bekerja di Pusat Kajian Global Civil Society (Pacivis) Universitas Indonesia, sebagai Program Manager for Security Sector Reform. Selama bergabung dengan Pacivis UI, beliau giat dalam kegiatan-kegiatan seputar reformasi sektor keamanan di Indonesia.

Dalam hal publikasi, beliau telah menulis beberapa publikasi, diantaranya: salah satu penulis dalam buku “Reformasi Militer dan Transformasi Komponen Pertahanan Indonesia” (bersama Andi Wdjajanto, Alexandra Retno Wulan, dan Makmur Keliat, eds. Pacivis Universitas Indonesia-Friedrich Ebert Stiftung, 2011), “ASEAN Security Arrangement Level: Building Security Regime, Keeping Security Dilemma” (dalam Jurnal PACIS September 2011), “Indonesia Military Reform: 2009-2014” (bersama Andi Widjajanto, Makmur Keliat, Alexandra R. Wulan, dan Ade Agustian, eds. Pacivis Universitas Indonesia Policy Paper, 2009).

Vrameswari Omega Wati
Ketua Program Studi S-1

Vrameswari Omega Wati

Vrameswari lahir dan besar di Bandung pada tahun 1992. Ia menempuh Program Studi Hubungan Internasional di Universitas Katolik Parahyangan pada tahun 2010 dan lulus pada tahun 2014 dengan predikat cum laude. Di tahun yang sama ia melanjutkan pendidikan di Universitas Pertahanan Indonesia dengan beasiswa penuh dari Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan lulus pada tahun 2016 dengan predikat cum laude. Ia menyusun tesis dengan mengangkat tema diplomasi soft power Indonesia di kawasan Pasifik Selatan. Mengajar merupakan passionnya sejak kecil. Semasa kuliah ia aktif terlibat dalam kegiatan kemahasiswaan dengan menjadi Koordinator Materi Kelompok Studi Mahasiswa Pengkaji Masalah Internasional dan juga sukarelawan beberapa kegiatan kemanusiaan yang mengkhususkan pada program pemberdayaan masyarakat dan kebencanaan.

Bergabung dengan Progam Studi Hubungan Internasional Universitas Katolik Parahyangan pada tahun 2017, saat ini Vrameswari mengajar beberapa mata kuliah, diantaranya Kajian Keamanan, Keamanan Non-Tradisional, Kajian Strategis, Isu-Isu Global, Teori-Teori Hubungan Internasional, dan Praktik Diplomasi.

Pengajar Tetap

  • Atom Ginting Munthe
    Atom Ginting Munthe
  • Mangadar Situmorang
    Mangadar Situmorang
    Rektor Universitas Katolik Parahyangan
  • Sapta Dwikardana
    Sapta Dwikardana
  • Sylvia Yazid
    Sylvia Yazid
  • Yulius Purwadi Hermawan
    Yulius Purwadi Hermawan
  • Andreas Hugo Pareira
    Andreas Hugo Pareira
  • Adelbertus Irawan J. Hartono
    Adelbertus Irawan J. Hartono
  • Aknolt Kristian Pakpahan
    Aknolt Kristian Pakpahan
  • Adrianus Harsawaskita
    Adrianus Harsawaskita
  • Giandi Kartasasmita
    Giandi Kartasasmita
  • Angguntari C. Sari
    Angguntari C. Sari
  • Ratih Indraswari
    Ratih Indraswari
  • Albert Triwibowo
    Albert Triwibowo
  • Stanislaus Risadi Apresian
    Stanislaus Risadi Apresian
  • Jessica Martha
    Jessica Martha
  • Marshell Adi Putra
    Marshell Adi Putra
  • Mireille Marcia Karman
    Mireille Marcia Karman
  • Rizky Widian
    Rizky Widian
Atom Ginting Munthe

Dr. Atom Ginting Munthe

Drs (Unpar) M.S (Universitas Padjajaran) Dr (Universitas Padjadjaran)

Atom Ginting Munthe adalah dosen Jurusan Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) Bandung, sejak tahun 1977.  Selama mengabdi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik pernah menjabat sebagai Sekretaris Jurusan Ilmu Hubungan Internasional, Pembantu Dekan III Bidang Kemahasiswaan, Ketua Jurusan Ilmu Hubungan Internasional selama dua periode, Pejabat Pembantu Rektor III Bidang Kemahasiswaan Universitas Katolik Parahyangan menjalankan tugas Pembantu Rektor III Bidang Kemahasiswaan Universitas Katolik Parahyangan selama 1 (satu) bulan, ketika Pembantu Rektor III Bidang Kemahasiswaan Universitas Katolik Parahyangan meninggalkan kampus Universitas Katolik Parahyangan bertugas ke Timor Timur.  Atom Ginting Munthe lahir di Deli Tua (Sumut) 15 Sepetember 1947 melanjutkan studi S1 di Fakultas Sosial Politik Universitas Katolik Parahyangan Bandung (1976) dan Magister Sains Bidang Kajian Utama Administrasi Pembangunan di Universitas Padjadjaran Bandung (1992), melanjutkan studi S3 Bidang Kajian Utama Administrasi Pembangunan di Universitas Padjadjaran Bandung (1999).  Selain mengajar yang bersangkutan ikut terlibat didalam kegiatan kursus, pelatihan, lokakarya dan seminar, atau penelitian serta pengabdian kepada masyarakat, baik yang diselenggarakan di lingkungan Jurusan Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Katolik Parahyangan Bandung maupun dengan bekerjasama dengan instansi lain di luar Jurusan Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Katolik Parahyangan Bandung.  Atom Ginting Munthe dapat dihubungi melalui : atom@unpar.ac.id

Mangadar Situmorang
Rektor Universitas Katolik Parahyangan

Mangadar Situmorang, Ph.D

Drs (Universitas Gadjah Mada) M.Si (Universitas Gadjah Mada) Ph.D (Curtin University, Australia)

Mangadar Situmorang adalah dosen Jurusan Hubungan Internasional, Universitas Katolik Parahyangan (Unpar), Bandung, sejak 1989. Sejak Juli 2011 Mangadar Situmorang diangkat menjadi Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unpar periode 2011-2015. Saat ini beliau menjabat sebagai Rektor Universitas Katolik Parahyangan periode 2015-2019. Lahir di Samosir tahun 1964, Mangadar melanjutkan studi S1 di Jurusan Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (1988) dan Magister Ilmu Politik di universitas yang sama (1994). Setelah melaksanakan tugas-tugas struktural, baik sebagai Wakil Dekan III, Wakil Dekan I, dan Ketua Pusat Kajian Parahyangan Centre for International Studies (PACIS), Mangadar melanjutkan studi S3 di Australia atas beasiswa ADS/AusAID, Australia. Dimulai satu tahun di Flinders University, Adelaide (2003), Mangadar melanjutkan dan menyelesaikan PhD-nya di Curtin University, Perth (2007). Pada tahun 2004 Mangadar mengikuti internship di International Conflict Research Institute (INCORE), University of Ulster, London-Derry, Irlandia Utara, atas sponsor Chevening Awards, British Council. Pada 2010 dengan dukungan dari Endeavour Awards Australia, Mangadar menempuh post-doktoral di Asia Research Centre, Murdoch University, Perth. Disertasi PhDnya dibukukan dan dipublikasi dengan judul International Humanitarian Intervention in Intrastate Conflicts (Giessen: Johannes-Hermann, 2009). Selain mengajar dan melakukan riset tentang Resolusi Konflik, Organisasi Internasional, dan Politik Indonesia, Mangadar aktif menulis di jurnal akademik dan surat kabar serta menjadi anggota Asosiasi Ilmu Hubungan Internasional (AIHI), Community of East Asia Scholars (CEAS), dan Forum Akademisi untuk Papua Damai. mangadar@unpar.ac.id atau mangadarsitumorang@gmail.com.

Sapta Dwikardana

Sapta Dwikardana, Ph.D

Drs (Universitas Padjadjaran) M.Si (Universitas Indonesia) Ph.D (Katholieke Universiteit Leuven, Belgium)
Setelah lulus Sarjana Hubungan Internasional dari Universitas Padjadjaran (1986), memulai karier sebagai dosen pada jurusan Ilmu Hubungan Internasional UNPAR pada tahun 1988 sebagai asisten Prof. DR. Hofsteede, OFM, mengampu mata kuliah antara lain: Perubahan Sosial, Pengantar Ilmu Politik, Perbandingan Sistem Politik. Menjabat sebagai Sekretaris Jurusan Hubungan Internasional (1990) sebelum melanjutkan studi Magister dalam bidang Ilmu Administrasi di Program Pasca Sarjana Universitas Indonesia, dengan tesis: Efektivitas Pelaksanaan Sistem Hubungan Industrial Pancasila di Indonesia: Studi Kasus di Indofood dan Unilever (1994). Mendapat tanggung jawab sebagai Pembantu Dekan bidang Akademik (1994/1995) sebelum melanjutkan studi doktoral dengan mengambil spesialisasi dalam bidang Arbeid -en Bedrijft Sosiologie (Sociology of Work and Organization) di Katholieke Universiteit Leuven-Belgium, dengan disertasi “The Political Economy of Development and Industrial Relations in Indonesia under the New Order Government”.

Kembali ke Indonesia (2000/2001), mengampu mata kuliah Ekonomi-Politik Pembangunan pada jurusan Ilmu Hubungan Internasional, dan mata kuliah Hubungan Industrial, dan Tawar Menawar Kolektif pada Program MM Pasca Sarjana UNPAR. Pada tahun 2001/2003, bekerja paruh waktu sebagai National Adviser dalam program Partnership for Governance Reform –UNDP. Berperan sebagai Co-Team Leader (2003/2009) dan Senior Adviser (2009/2012), membantu Pemerintah Indonesia dalam pengelolaan proyek berbantuan Asian Development Bank (ADB) Sustainable Capacity Building for Decentralization (SCBD), yang dirancang untuk program percontohan lintas-sektoral dalam bidang peningkatan kapasitas kelembagaan pemerintah daerah di 37 kabupaten/kota dan 7 provinsi. Pada tahun 2013 membantu Kementerian Dalam Negeri, sebagai Team Leader, dalam pembangunan Sistem Informasi berbasis web: e-Evaluasi Kinerja Pelaksanaan Pemerintahan Daerah (EKPPD). E-EKPPD adalah suatu proses pengumpulan dan analisis data secara sistematis dengan menggunakan sistem pengukuran kinerja untuk mengukur, menilai, dan membandingkan secara sistematis dan berkesinambungan atas kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah seluruh Indonesia.

Sejumlah penelitian telah dilakukan, melintas dari bidang administrasi/manajemen sampai dengan politik, antara lain: Survey dan Pengembangan Sistem Penilaian Profil Aparatur Pemerintahan Daerah dan Kesesuaian dengan Perilaku Jabatan; Studi Kualitatif Nilai Budaya Organisasi PLN dalam Pencapaian World Class Company; Survey dan Pengembangan Sistem Pengelolaan SDM Terintegrasi pada sektor Otomotif, Rumah Sakit, Pendidikan Luar Sekolah, dan Jasa

Beberapa publikasi telah diterbitkan, antara lain: Reformasi Kebijakan Pelayanan Publik dan Investasi di Kawasan Timur Indonesia: Suatu Saran Cetak Biru, Kementerian Percepatan Pembangunan Kawasan Indonesia Timur; Sistem dan Praktik Manajemen Pemda, mendukung Peningkatan Pelayanan Publik, Survey pada pemkot Parepare, Mataram dan Pemkab Sambas, Kementerian Percepatan Pembangunan Kawasan Indonesia Timur (Penerbit Kemitraan 1994); Practical Handbook of Graphology: Pedoman Praktis Membaca Karakter melalui Tulisan Tangan (Penerbit Kanisius, 2014).

Sylvia Yazid

Sylvia Yazid, Ph.D

S.IP (Unpar) MPPM (Monash University, Australia) Ph.D (Monash University, Australia)
Sylvia Yazid mendapatkan gelar Sarjana Ilmu Politik dari Jurusan Hubungan Internasional (HI) Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) pada tahun 1998. Tahun 2000, Sylvi mulai mengampu mata kuliah Bahasa Inggris Hubungan Internasional di Jurusan HI Unpar sebagai dosen luar biasa. Karena ketertarikannya pada kajian kebijakan, Sylvi kemudian meneruskan studinya di Monash University, Australia. Tahun 2003, ia mendapatkan gelar Master of Public Policy and Management setelah menyelesaikan minor thesis berjudul “Assessment of Indonesia’s Decentralization Policy under Law No. 22/1999: Problems and Opportunities”. Sylvi kemudian bergabung sebagai dosen tetap di Jurusan HI Unpar sejak 2004. Dua tahun kemudian ia kembali ke Monash University untuk menempuh studi doktoral di School of Political and Social Inquiry. Gelar PhD diraihnya pada tahun 2011 dengan thesis yang masih merupakan kajian kebijakan, dalam dan luar negeri, yang berfokus pada analisa aktor dengan judul “Responding to democratization and globalization: NGO’s influence on Indonesia’s policies on labour migration”. Pada tahun 2011 Sylvia Yazid juga ditunjuk sebagai Sekretaris Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Unpar untuk periode 2011-2014. Saat ini beliau dipercaya untuk menjabat sebagai Ketua Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Unpar untuk periode 2015-2019.

Mata kuliah yang sedang dan pernah diampu pada program sarjana dan magister Unpar adalah NGO dan Pemberdayaan Masyarakat Sipil, Organisasi Internasional dan Bahasa Inggris Hubungan Internasional. Sementara bidang keahlian untuk pengajaran, penelitian dan pembimbingan mencakup Non-Governmental Organization (NGO), Organisasi Internasional, kajian kebijakan, dan migrasi tenaga kerja.

Beberapa publikasi yang telah diterbitkan:

  •  “Indonesia’s Civil Society in the Age of Democratization: NGO Responses on the Issue of Labor Migration” 2013,  Nomos, Baden-Baden.
  • “Practicing Democracy in Indonesia: the Involvement of NGOs in the Process of Making and Implementing Policies on Labour Migration” dalam Matthias Heise and Kathrin Rucktaschel (eds.) 2013, Indonesia’s Search for Democracy: Political, Economic, and Social Developments, Nomos, Baden-Baden.

Pada awal tahun 2013, Sylvia Yazid menjadi visiting professor di TU Dortmund, Jerman melalui program Gambrinus-Visiting Professor yang dibiayai oleh TU Dortmund & Volksbank Dortmund.

Sylvia Yazid juga menulis sejumlah opini yang diterbitkan di media massa nasional The Jakarta Post, mempresentasikan makalah pada berbagai seminar di tingkat nasional dan internasional dan terlibat aktif dalam forum-forum yang bertujuan mendapatkan masukan untuk formulasi kebijakan terkait isu-isu perempuan, migrasi tenaga kerja, dan pembangunan. Selain di bidang akademis, Sylvia Yazid juga dari waktu ke waktu berkegiatan di dunia radio dan pernah menjadi penyiar paruh waktu di Radio Australia Siaran Indonesia, Australian Broadcasting Corporation di Melbourne.

Sylvia Yazid dapat dihubungi di s_yazid@unpar.ac.id

 

Yulius Purwadi Hermawan

Yulius Purwadi Hermawan, Ph.D

Drs (Universitas Gadjah Mada) M.A (Monash University, Australia) Ph.D (Leeds University, United Kingdom)

Dr Yulius Purwadi Hermawan telah menjadi dosen di Jurusan Hubungan Internasional , Universitas Katolik Parahyangan sejak April 1993. Beliau meraih gelar Sarjana Hubungan Internasional dari Universitas Gadjah Mada , Yogyakarta , gelar MA dalam Politik dengan konsentrasi pada East Asian Studies dari Monash university, Australia dan gelar PhD dari Universitas Leeds, Inggris.

Dia mengajarkan Organisasi Internasional , Pengantar Hubungan Internasional dan Hubungan Internasional di Eropa di tingkat sarjana ; Ekonomi Politik Demokrasi dan Hubungan Internasional Teori di tingkat Master.

Sejak tahun 2001 ia telah memiliki minat khusus dalam pekerjaan organisasi-organisasi internasional dalam mempromosikan tata pemerintahan global. Kepentingan penelitian utama nya berada di Indonesia dan G-20 proses , pemerintahan global dan integrasi ASEAN . Dia adalah koordinator Proyek G20 penelitian dan co-penulis , Peran Indonesia dalam G – 20 : Latar Belakang , Peran dan Tujuan Keanggotaan Indonesia, ( Jakarta : FES , 2011). Dia baru saja menyelesaikan penelitian tentang ” penilaian akuntabilitas Indonesia terhadap komitmen G20 ” ( Mei – Agustus 2013 ) dan ” G20 , Tata Kelola Global , dan Prioritas Future Agenda ” ( September – Desember 2013 ) bekerja sama dengan G20 meja tulis, Fiskal Badan Kebijakan , Departemen Keuangan , Republik Indonesia . Dia sekarang melakukan penelitian tentang Indonesia sebagai donor bantuan yang muncul , yang berkaitan dengan kepentingan penelitian tentang proses G20 .

Andreas Hugo Pareira

Dr.rer.soc, Andreas Hugo Pareira

Adelbertus Irawan J. Hartono

Dr. Adelbertus Irawan J. Hartono

Drs (Unpar) M.A (Leeds University, United Kingdom) Dr (University of Groningen, Netherlands)
Dr. A. Irawan J. H saat ini adalah staf pengajar dan pernah menjadi Ketua Parahyangan Centre for International Studies (PACIS) yang berada dibawah Jurusan Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Katolik Parahyangan periode 2011-2015. Yang bersangkutan menyelesaikan program Doktor dalam bidang politik ekonomi di University of Groningen tahun 2011. Yang bersangkutan sebelumnya mendapatkan gelar Master dibidang International Resources and Development dari Leeds University tahun 1994, dan mendapatkan gelar S 1 dibidang Hubungan Internasional dari Universitas Katolik Parahyangan tahun 1989.

Mendapatkan beasiswa dari pemerintah Inggris, melalui Schevening-Award dari British Embassy, Jakarta untuk mengikuti pendidikan S 2 di Inggris. Spesialisasi yang diambilnya adalah dibidang hubungan ekonomi antara Amerika-Serikat dan Uni-Eropa.

Beberapa karya akademiknya diterbitkan dalam Potensia (jurnal FISIP-HI Universitas Katolik Parahyangan); Book chapter “Ekspansi Global Neo-Liberalisme”, 2007, dalam “Transformasi dalam Studi Hubungan Internasional: Aktor, Isu dan Metodologi”. Menulis berbagai artikel popular dengan topik ekonomi dan politik global  dalam media-masa Jawa Barat (Pikiran-Rakyat).

Menerbitkan karya S-3 nya “State-Business Relations in Post-1998 Indonesia: The Role of Kadin” yang diterbitkan dalam bentuk “hard-copy” dan online (dengan hak cipta).

Menerbitkan abstrak S-3 dalam Bulletin of Indonesian Economic Studies (BIES), diterbitkan online 24 Maret 2014.

Selama beberapa tahun terakhir, Dr. A Irawan J.H adalah komisi akademis Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Organisasi Internasional (BPPK-OI), Kementerian Luar Negeri-RI (dalam kajian “Strategi Indonesia Mewujudkan Kepentingan Nasional Melalui Reformasi Dewan Keamanan PBB”, BPPK-OI, 2011; “Diplomasi Multilateral dan Kepentingan Nasional: Optimalisasi Manfaat Ekonomi untuk Mendukung Pencapaian MP3EI”, BPPK-OI tahun 2012; dan “Millenium Development Goals (MDGs) dalam Kemitraan Strategis Indonesia: Peningkatan Kerjasama Penanganan Isu-Isu Global untuk Mendukung Pelaksanaan Politik Luar Negeri RI” BPPK-OI, tahun 2013.

Aknolt Kristian Pakpahan

Dr.phil. Aknolt Kristian Pakpahan

S.IP (Unpar) M.A (New Mexico State University, USA) Dr. rer. Phil (Technische Universitat (TU) Dortmund, Germany)

Dr.phil. Aknolt Kristian Pakpahan

Lulus dari Jurusan Ilmu Hubungan Internasional FISIP Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) pada tahun 1998, kemudian melanjutkan studi master pada Jurusan Ilmu Ekonomi di New Mexico State University, USA dan lulus pada tahun 2001. Kemudian bergabung dengan Jurusan Ilmu Hubungan Internasional FISIP Unpar pada Juni 2002. Pada tahun 2009, dengan beasiswa Japan Indonesia Presidential Scholarship (JIPS) dari the World Bank, melanjutkan studi doktoral pada Jurusan Ilmu Politik di Technische Universitat (TU) Dortmund, Germany dan selesai pada Januari 2014.

Pada Jurusan Ilmu Hubungan Internasional, mengajar mata kuliah sebagai berikut: Introduction to Economics, Pengantar Statistika Sosial, Politik Bisnis Internasional, Ekonomi Politik Internasional, dan Hukum Ekonomi Internasional. Pada saat menempuh studi doktoral di TU Dortmund, mengajar mata kuliah: International Political Economy, Regionalisation in Southeast Asia, Security in Southeast Asia, dan Development Studies.

Minat bidang penelitian difokuskan pada topik-topik Corporate Sosial Responsibility (CSR), industrialisasi di Indonesia, Usaha/Industri Kecil Menengah (UKM/IKM), Fair Trade, dan pemberantasan korupsi.

Adrianus Harsawaskita

S.IP (Universitas Indonesia) M.A (National University of Singapore, Singapore)

Saya lahir dan besar di Jakarta. Pendidikan dasar saya dimulai dari SD St. Bellarminus, SMP dan SMA di Kolese Kanisius. Kemudian saya belajar hubungan internasional di Jurusan Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik, Universitas Indonesia (UI). Saya menulis skripsi mengenai hubungan perdagangan komputer Amerika Serikat dan Uni Soviet pada masa Perang Dingin. Setamat  dari UI saya melanjutkan studi magister di National University of Singapore (NUS), dan menulis tesis mengenai hubungan segitiga Muangthai, Vietnam dan Republik Rakyat China, yang menggunakan Khmer Merah sebagai alat konflik dalam Perang Indochina pada dekade 1980an.

Selesai studi magister saya bekerja di Center for Strategic and International Studies (CSIS) Jakarta di Departemen Hubungan Internasional. Selanjutnya saya sempat menjadi pengajar tidak tetap di Universitas Kristen Indonesia (UKI) Jakarta, mengajar di Jurusan Hubungan Internasional. Akhirnya sejak 2000 saya berlabuh di Program Studi Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik, Universitas Katolik Parahyangan sampai sekarang.

Sejak kuliah S1 bidang minat kajian saya adalah kebijakan luar negeri dan studi strategis. Sedangkan wilayah kajian yang saya minati adalah Amerika Serikat dan politik Indonesia. Di Unika Parahyangan saya [pernah] ditugaskan mengajar mata kuliah yang terkait dengan bidang minat saya tersebut.

Saat ini saya sedang melanjutkan studi doktor di Technische Universität (TU) Dortmund, Jerman. Saya menulis disertasi mengenai studi perbandingan diplomasi pertahanan Indonesia yang dipengaruhi pihak-pihak yang bukan merupakan pengambil keputusan, dengan  menggunakan analisis kebijakan luar negeri.

Giandi Kartasasmita

Giandi Kartasasmita, MA

S.IP (Unpar) M.A (University of New South Wales, Australia)
Giandi Kartasmita, M.A. menyelesaikan pendidikan Sarjana Ilmu Politik Program Studi Hubungan Internasional UNPAR Bandung pada tahun 2006, dan menyelesaikan jenjang Master of Arts in International Relations dalam spesialisasi Ekonomi Politik Internasional dari University of New South Wales di Sydney Australia pada tahun 2008.

Mata kuliah yang diampu di UNPAR meliputi mata kuliah dalam kelompok bidang ilmu Ekonomi Politik Internasional yang meliputi; Ekonomi Politik Internasional, Politik Bisnis Internasional, Hukum Ekonomi Internasional. Mata kuliah lain yang diampu adalah Hubungan Internasional di Afrika dan Praktek Diplomasi.

Pada tahun 2011, Giandi mendapatkan research grant dari Federal Foreign Office of the Republic of Germany dan melaksanakan penelitian di Technical Universiteit Dortmund – Jerman selama 4 bulan. Saat ini beliau dipercaya untuk menjabat sebagai Sekretaris Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Unpar.

Bidang kajian riset yang diminati olehnya meliputi kajian terkait pro-kontra pelaksanaan WTO, hubungan industrial dan ekonomi politik secara umum.

Angguntari C. Sari

S.IP (Unpar) M.Sc (Nanyang Technological University, Singapore)
Anggun telah mengajar di Universitas Katolik Parahyangan sejak tahun 2010. Mata kuliah yang diajar diantaranya Politik Luar Negeri Indonesia, Politik Luar Negeri, Kajian Strategis, dan Teori-teori Hubungan Internasional.

Anggun telah mempublikasikan hasil tulisannya di jurnal internasional dan lokal, termasuk surat kabar nasional.Selain itu, ia juga mempresentasikan hasil penelitiannya di forum-forum akademik internasional dan kawasan Asia.

Penelitiannya berkutat di seputar sekuritisasi terutama mengenai pemaknaan sekuriti di suatu negara dan dalam isu tertent, alasan, dan cara peningkatan suatu isu menjadi isu keamanan. Isu lainnya yang menjadi fokus risetnya adalah isu-isu dalam politik luar negeri Indonesia, aplikasi teori-teori internasional di Asia Tenggara, dan aplikasi konsep dan model politik luar negeri di Indonesia. Selain area tersebut, ia juga tertarik dengan konsep grand strategy.

Ia tertarik mempelajari hubungan antara faktor domestik dan internasional dalam menjelaskan perilaku suatu negara, perilaku dan cara pandang pembuat keputusan luar negeri, dan kelemahan dan kekuatan berbagai teori-teori politik luar negeri, dan Ilmu Hubungan Internasional dalam memandang isu-isu yang dihadapi Indonesia dan isu global secara umum.

Ia tergabung dalam Asosiasi Ilmu Hubungan Internasional Indonesia. Kegiatan telat mengikuti beberapa program Internasional yang disponsori oleh Kementerian Luar Negeri Jerman dan Amerika.

Dalam hal mengajar, ia telah mengadopsi proses belajar siswa aktif, dimana peserta perkuliahan diberi ruang semaksimal mungkin untuk berargumen, memilih media pengerjaan tugas. Ia percaya bahwa cara terbaik belajar adalah dengan partisipasi aktif peserta belajar dengan bimbingan yang terstruktur dari dosen kelas.

Ia juga menggabungkan studi kasus sebagai ilustrasi konsep atau teori dan mempelajari relevansi dan kekuatan suatu konsep dan teori. Selain itu ia juga memasukan simulasi, pemutaran film, kunjungan ke tempat-tempat yang bersifat edukatif seperti museum untuk memfasilitasi kreatifitas, pengembangan kemampuan analisa dan berpikir konseptual dan argumentatif, serta penyelesaian masalah, dan berpikir kritis tetapi konstruktif. Dan para pengampu mata kuliahnya lewat survei di akhir semester banyak yang mengapresiasi cara ini .

Ratih Indraswari

S.IP (Unpar) M.A (Rijksuniversiteit Groningen, Netherlands)

Ratih merupakan pengajar muda di Prodi Hubungan Internasional FISIP – UNPAR dengan spesialisasi bidang Organisasi Internasional dan Regionalisme. Metode pembelajaran yang digunakan berbasis SCL (students centered learning) yang memfokuskan pada kemandirian dan partisipasi aktif mahasiswa dalam proses belajar.

Ratih menyelesaikan studi Sarjana Ilmu Politik (SIP) sebagai lulusan terbaik di tahun 2008 dari Universitas Katolik Parahyangan dan kemudian melanjutkan studi magister di Rijkuniversiteit  Groningen dengan mayor International Relations and International Organizations (IRIO) di tahun 2011. Sebelum menempuh gelas magister Ratih bekerja di sebuah NGO lokal sebagai community development officer dengan bidang kerja youth engagement and development.

Ratih berpartisipasi dalam INU (International Network Universities) student exchange Hiroshima 2007, dan Fall Academy for Young Policy Analysts on How to Make Best Use of UN Capacities New York 2013. Beberapa publikasi terkait dengan research interests diantaranya Op-ed; Reforming the UN Security Council (2014), Peeking Through ASEAN Community (2013), Rio+20 : Economic Downturn Environmental Meltdown (2012). Jurnal; Higher Education’s Contribution to ASEAN Integration (2013),  ASEAN in Search for A Security Community (2012), Projecting the Intramural ASEAN Norms into Extramural Terrain TAC : Does it Work in the South China Sea? (2012). Penelitian; Cultural Diplomacy ASEAN : an Inverted Approach to Regional Integration (2014), Public Opinion and ASEAN Integration (2013), Indonesia Compliance on G20 Policy Commitments (2012).

Albert Triwibowo

S.IP (Unpar) M.A (Duisburg-Essen Universitaet, Germany)
Lahir di Jakarta 4 September 1987, anak ketiga dari tiga bersaudara. Memulai pendidikan sarjana di Universitas Katolik Parahyangan Jurusan Hubungan Internasional pada tahun 2005. Pada tahun 2008 menjadi asisten peneliti Dr. Aknolt Kristian Pakpahan dalam Kursus Strategi Perang Semesta Sesko-AD 2008. Lulus pada tahun 2009, kemudian mengikuti Fellowship Program di TU Dortmund yang merupakan kerjasama Universitas Katolik Parahyangan Jurusan Hubungan Internasional dan TU Dortmund. Pada tahun 2010 menjadi asisten peneliti Yulius Purwadi Hermawan PhD dalam penelitian terkait Indonesia di G20. Jenjang pendidikan Magister (M.A.) diraih pada tahun 2013 dari Duisburg-Essen Universitaet, Jerman, dengan bidang kajian studi kawasan Asia Timur. Kajian yang diminati yaitu: studi kawasan, kawasan Asia Timur, China, dan isu korupsi.

//

Stanislaus Risadi Apresian

S.IP (Universitas Gadjah Mada) M.A (Universitas Gadjah Mada)
Stanislaus Risadi Apresian adalah dosen muda di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Katholik Parahyangan. Dia menyelesaikan studi S1pada tahun 2010 di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Gadjah Mada. Selanjutnya studi S2 diselesaikan pada tahun 2013 di Jurusan dan Universitas yang sama dengan tesis yang berjudul “Ketimpangan Pembangunan di ASEAN: Pengaruhnya Terhadap Proses Integrasi Ekonomi Kawasan Melalui Skema AEC 2015”.

Dia mempunyai beberapa pengalaman riset selama bekerja di Institute of International Studies, lembaga riset di bawah Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UGM. Salah satu tulisannya berhasil dimuat dalam Multiversa Journal of International Studies Volume 02, Nomor 2, Juni 2012 dengan judul “ASEAN   Economic   Integration   2015:   ASEAN Economic Community and its Problem”.

Studi kawasan Asia Tenggara merupakan kawasan yang menjadi konsentrasi utamanya. Selain itu, dia juga memiliki minat topik dibidang studi Ekonomi Politik Pembangunan dan Ekonomi Politik Internasional. Mata kuliah yang diampunya saat ini antara lain Organisasi Internasional, Teori Hubungan Internasional, Ekonomi Politik Internasional dan Ekonomi Politik Pembangunan. Selain aktif dalam penelitian dan pengajaran, Apresian juga aktif dalam kegiatan diplomasi budaya ke negara-negara ASEAN melalui organisasi pemuda independen bentukannya yang bernama ASEAN Youth Friendship Network.

Jessica Martha

S.Ip (Unpar) M.I.Pol (Unpad)
Jessica Martha lahir di Bandung pada 1992. Ia menempuh Program Studi Sarjana di Universitas Katolik Parahyangan Bandung pada tahun 2009. Selama kuliah, ia aktif mengikuti beberapa kegiatan kemahasiswaan, seperti GINTRE, Lomba Tulis Nasional, INTREX, dan Praktik Diplomasi. Lulus pada 2013 dengan predikat cum laude, kemudian langsung melanjutkan Program Studi Magister Ilmu Hubungan Internasional di Universitas Padjajaran Bandung dengan mengambil konsentrasi Studi Ekonomi Politik Global. Pada tahun 2015, menyelesaikan studinya dengan menyusun tesis berjudul The Roles of The United Nations Children’s Fund (UNICEF) in Preventing Diarrhea and Pneumonia in Indonesian’s Children (2008-2013). Selain itu, ia pun sudah mempublikasikan beberapa tulisannya, seperti Pengaruh Pelaksanaan Demokrasi terhadap Kesejahteraan: Teori dan Realita (Studi Kasus: Indonesia) dan Bhutan: Globalisasi, Demokrasi, dan Tantangan terhadap Kebahagiaan Masyarakat yang terbit di jurnal lokal. Karirnya sebagai dosen dimulai pada Januari 2016 dengan menjadi salah satu dosen luar biasa di Program Studi Hubungan Internasional UNPAR dan mengajar beberapa mata kuliah, seperti Diplomasi, Media Budaya dan Masyarakat, serta Jurnalisme Internasional. Kemudian, pada Maret 2016, Ia diterima menjadi dosen tetap di Program Studi Hubungan Internasional UNPAR dan bergabung di Kelompok Bidang Ilmu (KBI) 4 yang fokus pada Diplomasi, Media, dan Komunikasi Internasional.

 

Marshell Adi Putra

S.IP (Unpar)

Marshell Adi Putra atau biasa disapa dengan Marshell lulus sebagai sarjana dari Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP UNPAR pada tahun 2015. Saat ini Marshell berprofesi sebagai Kader Dosen di Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP UNPAR dan akan menyelesaikan studi magisternya melalui Program Intercultural and International Communication di School of International Service, American University – Washington, D.C.

Selama menjadi mahasiswa, Marshell aktif mengikuti berbagai kegiatan dan keorganisasian. Marshell menjabat sebagai Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi Ilmu Hubungan Internasional (HMPSIHI) periode 2013/2014. Sebelumnya pernah tergabung dalam Divisi Eksternal HMPSIHI 2013/2014 dan aktif dalam beberapa kepanitian seperti GINTRE, PMUN, dan Praktik Diplomasi. Prestasi yang pernah dicapai adalah menjadi Pemakalah Terbaik ke-3 nasional dalam Diskusi Ilmiah mengenai Prinsip non-intervensi di Asia Tenggara serta hubungannya dengan ASEAN Socio-Cultural Community pada Pertemuan Nasional Mahasiswa Hubungan Internasional se-Indonesia (PNMHII) XXIV tahun 2012 di UGM Yogyakarta. Prestasi lainnya yang juga pernah dicapai adalah menjadi penerima Djarum Beasiswa Plus angkatan 29 periode 2013/2014, Beasiswa Astra1st dari PT Astra International, Tbk. periode 2014/2015, serta Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) periode 1-2016.

Sebagai Kader Dosen, Marshell dibimbing oleh Sapta Dwikardana, Ph.D. dan mengikuti mata kuliah Psikologi Politik dan Propaganda, Jaringan Kekuatan Informasi Global, serta Metoda Penelitian Sosial. Marshell memiliki ketertarikan terhadap isu internasional di bidang media dan teknologi, sosial-budaya, diplomasi, serta kajian studi regional Asia Tenggara, Asia Timur, dan Semenanjung Korea pada khususnya.

Mireille Marcia Karman

Mireille Marcia Karman

S.Sos (Universitas Indonesia) M.Litt (University of St. Andrews, United Kingdom)

Mireille Marcia Karman bergabung sebagai staf pengajar di Program Studi Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Katolik Parahyangan sejak tahun 2017. Ia menempuh Pendidikan sarjana di Universitas Indonesia pada tahun 2010 dengan mengambil jurusan Hubungan Internasional. Setelah menyelesaikan studi sarjana pada tahun 2014, Mireille melanjutkan studi Master di University of St. Andrews, Inggris dengan jurusan Teori Politik Internasional yang diselesaikan pada tahun 2016.
Bidang riset yang menjadi ketertarikan Mireille dalam Politik dan Hubungan Internasional meliputi demokrasi dan kekerasan politik, krisis otoritas negara, kebebasan dan transformasi ruang publik, serta beberapa pemikiran politik Hannah Arendt dan J. J. Rousseau.
Beberapa karya akademik yang telah ditulis oleh Mireille dan telah dipublikasikan:
– ‘International Anarchy Revisited: A Critique on Waltz’s Interpretation of Rousseau,’ Global: Jurnal Politik Internasional 20/1 (2018): 1-14
– ‘Persistent Horizontal Antagonism within the Democratic Regime: The Case of Indonesia post-1998,’ Journal of Conflict and Integration 2/1 (2018): 38-76
– ‘The Territorial Trap and the Problem of Non-Territorialized Groups,’ Global: Jurnal Politik Internasional 18/2 (2016): 108-119

Rizky Widian

Rizky Widian, S.IP., M.Si.

Rizky Widian, S.IP., M.Si. mendapatkan gelar Sarjana dari Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Universitas Katolik Parahyangan pada tahun 2016. Gelar Magister Ilmu Hubungan Internasional didapatkan dari Universitas Indonesia pada tahun 2018.

Mata kuliah yang diampu di UNPAR meliputi mata kuliah dalam kelompok bidang Kajian Keamanan dalam Hubungan Internasional. Beberapa diantaranya adalah mata kuliah Kajian Keamanan, Politik Global Amerika Serikat, dan Politik Global Cina.

Pada tahun 2014, Rizky Widian pernah mendapatkan penghargaan Best Delegation sekaligus salah satu juara dalam diskusi Ilmiah PNMHII ke-26 di Universitas Padjajaran. Pada tahun 2018, Rizky Widian menjadi bagian dalam penelitian dengan metode kualitatif berjudul “Australia, Indonesia and the Great Powers in the Cold War, 1945-1978” sebagai asisten riset.

Bidang kajian riset yang diminati olehnya meliputi kajian mengenai Sengketa Laut Cina Selatan, Keamanan Regional di Kawasan Asia-pasifik, dan kajian keamanan dalam hubungan internasional secara umum. Salah satu contoh publikasi yang terkait dengan peminatan ini adalah tulisan yang berjudul “Cooperation & Security Dilemma in The South China Sea: Conflict Management & the Increasing of China’s Power.”

Former Member

  • V. Bob Sugeng Hadiwinata
    V. Bob Sugeng Hadiwinata
  • P.Y. Nur Indro
    P.Y. Nur Indro
  • Arie Indra Chandra
    Arie Indra Chandra
  • Diandra Dewi
    Diandra Dewi
V. Bob Sugeng Hadiwinata

Prof. V. Bob Sugeng Hadiwinata, Ph.D

Drs (Universitas Gadjah Mada) M.A (Monash University, Australia) M.Phil (Cambridge University, United Kingdom) Ph.D (Cambridge University, United Kingdom) Professor (Unpar)
Bob Sugeng Hadiwinata adalah Guru Besar dalam Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Katolik Parahyangan, Bandung. Mendapat gelar sarjana (Drs.) dari Jurusan Hubungan Internasional, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta; gelar Master of Arts (MA) dari Department of International Relations, Monash University, Australia; dan gelar doktor (Ph.D.) dari Faculty of Social and Political Sciences, King’s College, Cambridge University, Inggris. Dia adalah Georg Forster Research Fellow di bawah Alexander von Humboldt Foundation, Jerman. Dan menjadi dosen tamu di Universitas Giessen, Universitas Leeds, Inggris, dan Universitas Monash, Australia, dan Universitas Dortmund, Jerman. Menjadi penguji disertasi doktor di Universitas Vanarassi (Benares), India, Universitas Curtin, Australia, dan Australian National University, Australia.

Prof. Bob S. Hadiwinata telah mempublikasi berbagai makalah, artikel, dan buku. Karya tulis yang pernah dipubilkasikan, antara lain, adalah Politik Bisnis Internasional (Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 2002); The Politics of NGOs in Indonesia (London: RoutledgeCurzon, 2003); ‘Poverty and the Role of NGOs in Protecting Human Security in Indonesia”, dalam Mely C. Anthony dan Ralph Emmers (eds.). Understanding Non-traditional Security Issues in Asia: Dilemmas in Securitization. London: Ashgate, 2006); Democracy in Indonesia: the Challenge of Consolidation (co-edited with Christoph Schuck) (Munchen: Nomos, 2007), ‘From Heroes to Trouble Makers: Civil Society and Democratization in Indonesia’, dalam  Marco Buente dan Andreas Ufen (eds.). Democracy in Post-Suharto Indonesia (London: Routledge, 2009), and ‘International Relations in Indonesia’, International Relations of the Asia Pacific. Vol.9, No.1, 2009; ‘Energy Conservation Policy Development in Indonesia’, dalam Elspeth Thomson, et.al. (eds.) Energy Conservation in East Asia: Towards Greater Energy Security (Singapore: World Scientific, 2011);  ‘Contending Perspectives in the Australian Academy: a View from Indonesia’, dalam Jemma Purdey (ed.) Knowing Indonesia: Intersection of Self, Discipline and Nation (Melbourne: Monash Asia Institute, 2012); ‘Poverty and Economic Security’, dalam Mely C. Anthony (eds.) Introduction to Non-Traditional Security (London: Sage, akan terbit).

P.Y. Nur Indro

Drs (Unpar) M.Si (Universitas Indonesia)
P.Y. Nur Indro mulai berkarya di Universitas Katolik Parahyangan  (Unpar) pada tahun 1988 setelah lulus strata 1 bidang Ilmu Hubungan Internasional dari Universitas tersebut. Metodologi Ilmu Hubungan Internasional dan Teori Ilmu Hubungan Internasional merupakan mata kuliah yang terus menjadi tanggung jawabnya dalam karya pengabdian pendidikan di Unpar.

Tahun 1992 berkesempatan melanjutkan pendidikan strata 2 di bidang Ilmu Politik pada Universitas Indonesia (UI) Jakarta dengan tesis tentang Pemikiran/filsafat politik Sosialisme Demokratis. Setelah lulus dari UI, Nur Indro melanjutkan pengabdiannya di bidang pendidikan pada instansi yang sama, Unpar.

Mata kuliah Filsafat Ilmu dan Metodologi Ilmu Hubungan Internasional serta Post-Positivisme sampai saat ini terus menjadi mata kuliah penugasan pengajaran baginya di Jurusan Ilmu hubungan Internasional Unpar Bandung. Selain itu sampai dengan tahun 2011 juga memberi kuliah Teori Ilmu Hubungan Internasional di Strata 2 Fisip Unpar.

Selain beberapa tulisan di Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional Fisip Unpar dan tulisan bersama dengan teman-teman sejurusan dan sefakultas, juga pernah menulis buku tentang Pemikiran Sosialisme Demokratis Soetan Sjahrir.

Pada tahun 2011 PY. Nur Indro mendapatkan kesempatan melanjutkan studi ke strata 3 Jurusan Ilmu Hubungan Internasional pada Fisip Universitas Padjadjaran. Pada saat ini Nur Indro sedang dalam proses penyusunan disertasi dengan judul Pemikiran Neo-Realisme Kenneth N. Waltz sebagai Fondasi Ilmu Hubungan Internasional : Sebuah Analisis Kritis dengan Menggunakan Perspektif Post-Strukturalisme Jean Jacques Derrida.

Arie Indra Chandra

Diandra Dewi

X