Email : ratih.indraswari@unpar.ac.id
PENDIDIKAN
S3 : Political Science and International Relations, Ewha Womans University, South Korea (Doctor of Philosophy)
S2 : International Relations and International Organization Rijkuniversiteit Groningen, The Netherlands (MA)
S1 : Program Studi Hubungan Internasional, Universitas Katolik Parahyangan, Indonesia (S.IP.)
PROFIL
Ratih Indraswari menjabat sebagai Asisten Profesor di Departemen Hubungan Internasional sejak tahun 2012. Ia memiliki spesialisasi riset terkait area studi hubungan internasional di kawasan Asia Tenggara dan ASEAN serta diplomasi publik. Judul studi doktoral yang ditempuh berfokus pada kemitraan ASEAN-Korea Selatan.
Publikasi jurnal ilmiah meliputi jurnal Scopus, KCI (Korea Citation Index) dan SINTA serta diseminasi opini publik melalui platform diantaranya Jakarta Post, the Diplomat, dan international think-tank / riset institute. Kerja sama penelitian dan pengabdian dengan Kementerian Luar Negeri, BAPPENAS, Kementerian Dalam Negeri, Pemerintah Kota Bandung dan Milan Urban Food Policy Pact (MUFPP).
Ia meraih gelar doktor dari Ewha Womans University dengan jurusan Ilmu Politik dan Hubungan Internasional melalui beasiswa HEAT (Higher Education ASEAN Talents) dan merupakan anggota dari Council of ASEAN Professor in Korea (CAPK) sejak 2021.
Ia pernah menjabat sebagai Kepala Program Studi Sarjana di Departemen Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Politik dan Ilmu Sosial dan juga menjabat sebagai Kepala Kerjasama, Kantor Hubungan Internasional Universitas Parahyangan.
Ia adalah penerima Beasiswa DIES DAAD untuk Manajemen Internasionalisasi dari Universitas Hannover dan Carl von Ossietzky Universität dan aktif terlibat dalam konsorsium Erasmus CBHE+ di Institusi Pendidikan Tinggi (HEI) dan International Network University (INU).
MATA KULIAH
- Organisasi Internasional
- Diplomasi Publik
PUBLIKASI
- Higher Education’s Contribution to ASEAN Integration (2013)
- ASEAN in Search for A Security Community (2012)
- Projecting the Intramural ASEAN Norms into Extramural Terrain TAC : Does it Work in the South China Sea? (2012)